Marc Marquez, Sebuah Filosofi akan Totalitas dan Kredibilitas Meski Terbentur
MotoGP, pada akhirnya kembali lagi mengawali balapan pertama mereka sesudah beberapa bulan harus terlambat karena ada epidemi Corona. Beberapa rider pada akhirnya dapat merasai kembali lagi adrenalin dan sensasi kompetisi yang sudah lama hilang. Circuit Jerez, Andalusia jadi saksi yang memulai pertandingan tahun 2020 ini.
Poin Penting Dalam Bermain Judi Slot Online |
Lampu hijau juga berpijar, gemuruh mesin kembali lagi menggelegar untuk sama-sama berebutan merampas tempat paling baik di kelokan pertama. Vinales, Marquez, serta Quartrararo jadi tiga rider yang mempunyai peluang paling baik untuk mendapatkan arah itu. Namun sesudah beberapa lap berjalan, bencana tiba buat si juara bertahan, Marc Marquez yang sedang pimpin balapan.
Dia kehilangan grip di bagian ban depan di kelokan 4. Motor juga kehilangan kesetimbangan serta hampir 90 % akan mencium gravel. Tapi dengan kemampuan serta keberaniannya, dia menyamakan badan untuk selalu ada di atas motor. Walaupun ban sentuh gravel, The Baby Alien dapat kembali pada atas track untuk meneruskan balapan walaupun tempatnya harus turun sampai tempat 16..
Bukan Marquez namanya bila tidak memberi hal yang paling baik. Dia terus berupaya untuk melakukan perbaikan tempatnya. Cuma satu yang berada di pemikirannya, "bagaimana saya harus dapat ada di baris depan lagi".
Satu demi satu rider sukses diasapinya. Sampai pada balapan sisa 6 lap lagi, dia kembali lagi berjumpa kompetitornya di lap-lap awal yaitu Vinales.
Tidak berasa dia sudah menginjakkan kembali lagi tempat tribune. Kecepatannya tidak tertahan serta tidak ada perlawanan dari pembalap-pembalap yang sukses dilewatinya.
Saya ingat apakah yang disebutkan Matteo Guerinoni jika lawan paling besar Marquez ialah dirinya. Serta pengucapan itu bukan hanya majas mulut semata, tetapi bukti yang tidak dapat terpungkiri lagi.
Semangatnya yang begitu menggelora membuat harus kembali lagi mencium gravel. Kesempatan ini musibah malah betul-betul riil, nampak Marquez benar-benar agresif dalam buka gas. Sang karet bulat dari Michelin tidak dapat mengalirkan power raksasa RC213V secara baik hingga motor megalami highside.
Badan Marquez terpelanting pada kecepatan 150 km/jam. Tubuhnya yang kekar tidak dapat meredam kerasnya bentrokan aspal. Lengannya juga patah karena contact keras dengan ban yang membenturnya. Resikonya sekarang, Marquez terancam mangkir pada dua balapan selanjutnya.
Lewat situs Instagram pribadinya, Marquez mengatakan bahwasannya dia akan jalankan operasi humerus karena kecelakaan itu. Dia juga masih janji bahwasannya akan kembali lagi selekasnya untuk kembali lagi.
Viral topic di Twitter pernah di ramaikan oleh nama "Marquez". Warganet Indonesia ramai-ramai mencuitkan gagasannya menanggapi balapan yang barus saja mereka tonton. Banyak yang sayangkan dengan yang berlangsung pada si pemilik nomor 93 ini. Usaha kerasnya dalam melakukan perbaikan tempat dari P16 ke P3 ialah hal yang benar-benar mengagumkan.